Hari ini bukan hari terbaik bagiku, walau aku harus mensyukurinya karena masih diberi kesempatan untuk menghirup udara.
Aku membuka hari ini dengan kemarahan yang membara karena aku dibohongi lagi. Kebohongan yang berulang-ulang yang semestinya tidak perlu dilakukan oleh orang cerdas seperti dia. Atau memang dia cerdas berbohong ? Hehe.. bisa jadi aku yang tertipu.
Dalam beberapa hal aku salah. Aku berubah menjadi orang yang suka curiga. Tetapi kecurigaan ini muncul karena kebohongan-kebohongan yang menimpa aku. Aku jadi tidak mudah percaya pada hampir semua orang termasuk beberapa yang terdekat denganku.
Yang menyebalkan adalah memberesi kebohongannya seperti menutup air pada pipa lama yang bocor. Menutup satu, yang satunya muncul; begitu terus entah sampai kapan berakhir. Contoh sederhana, dia sudah berjanji tidak akan keluar bareng, tapi kalo pulang bareng dilakukan. Ok, pulang bareng boleh, tapi pergi bareng gak boleh, eh malah pergi bareng kalo kedapatan bilangnya sakit jadi mau bareng. Duh duh anakku.. Pagi ini udah gak pergi bareng, eh tapi makan bareng.
Padahal aku sudah jelaskan akibatnya akan seperti apa. Sepertinya jalan terbaik adalah cuek dan pergi. Tidak perlu membantu memikirkan jalan keluarnya, sebab dilihat dari gelagatnya sepertinya itu bukan persoalanku.
Aku mau hidup lebih tenang dan tentram karena banyak persoalan penting & menguntungkan di depan sana. Aku ingin fokus pada hidupku sendiri, memikirkan dia hanya membuat beban.
Ya, selamat jalan sobat
No comments:
Post a Comment